Sosok Gendo

“Barang” Apakah Sosoknya dia (Gendo)?

By: Team Gambreng (entah siapa yang buat)

 

“Sampai saat ini saya menolak untuk didakwa dengan pasal haatzai artikellen” diucapkan dengan lantang oleh “Gendo” pada sidang keduanya di pengadilan negeri Denpasar beberapa bulan silam atas dakwaan penghinaan terhadap simbol negara.

Lahir di Ubud, 8 Oktober 1976 dengan nama lengkap I Wayan Suardana, tepatnya di Banjar Padang Tegal Kelod, Ubud, Gianyar, Bali. Jiwa perlawanannya tumbuh sejak ia masih kecil karena merasa selalu hidup dalam keterkekangan terhadap segala keinginan. Tumbuh dalam keluarga dalam didikan disiplin yang keras membuatnya selalu ingin lepas dari kungkungan otorikrasi yang menekan jiwa bebasnya.

Bandel, nakal, pemberontak sudah menjadi label pada masa perkembangan umurnya, jauh dari kriteria sebagai anak baik karena acapkali menentang terhadap aturan yang dianggapnya sebagai suatu alat menekan dan mengekang dan itulah yang ia yakini sebagai arti kata “lawan”.

Asam garam organisasi telah dicicipinya sejak bangku SD, berbagai kegiatan ekstra kurikuler ia tekuni pada masa sekolahnya , sebut saja pramuka, karate sangat sekali digemarinya. Di luar lembaga akademispun ia juga aktif pada beberapa kegiatan kesenian di lingkungannya. Saat menjadi mahasiswalah prestasi organisasinya berkembang pesat terlihat berbagai jabatan strategis pernah ia pegang antara lain: Sekjend Posperra( Posko Perjuangan Rakyat-Bali), Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik- Universita Udayana Bali (SMFT Unud), Badan Pekerja Nasional PMTI (Perhimpunan Mahasiswa Teknik se- Indonesia), Sekjend Komite Sentral Mahasiwa Universitas Udayana (KOSMA-Unud) saat ini disebut sebagai Presiden BEM Unud,  Sekjend Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (Frontier- Bali), dan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia Wilayah Bali (PBHI- Bali). Anggota Majelis Sabuk Hitam Kushinryu M Karatedo Indonesia (KKI Bali),  dan pengurus di Pengda KKI Bali, dan masih banyak lagi

Selain Aktiv dalam organisasi putra tunggal dari Pasangan I Wayan Suja (almarhum) dan Ni Made Warsi ( almarhum) ini juga aktif menulis dalam beberapa media cetak pers mahasiswa, maupun media umum lokal. Begitupun dalam beberapa kegiatan diskusi, seminar, pelatihan, yang diselenggarakan oleh, radio, televisi, mahasiswa,dan jaringan LSM.

Merasa tidak sesuai dengan jiwanya membuat mahasiswa yang pernah menjadi pemeran pembantu utama di sinetron pada sebuah televisi lokal ini membuat ia keluar dari jurusan teknik arsitektur yang dijalaninya selama tujuh tahun ke program ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana, ini menurutnya adalah bagian dari kekeliruannya dalam memilih kuliah. Sejak tahun 1995 status sebagai mahasiswa hingga november 2008 masih dipegangnya, selama itu pula suara-suara perlawanan terus ia teriakkan. Aksi demonstrasi dijalan menjadi suatu melodi yang mengasyikkan baginya, karena disitulah ekspresi kebebasannya berbicara dan baginya demonstrasi adalah cara paling efektif untuk melakukan perubahan.

Dibesarkan seorang diri oleh ibunya semenjak ditinggal Bapaknya pada usia dua tahun, seorang ibu yang Cuma tamatan kelas tiga SD dan pedagang toko klontong tapi mampu mengantarkannya pada jenjang mahasiswa. Semangat untuk survive itu membuatnya tak ragu untuk mengatakan bahwa beliau sebagai sumber inspirasinya. Bahkan label yatim piatu yang melekat pada dirinya sejak ditinggalkan ke alam baka oleh ibunya pada tahun 2000, tak menggoyahkan keyakinannya untuk terusa berjuang

Dihukum guru karena seragam tidak lengkap atau rambutnya yang gondrong, tidak mengerjakan PR adalah biasa baginya. Tak pernah suka watak sok berkuasa dan mendominasi wilayah membuatnya acapkali berkelahi dengan preman semasa sekolahnya dulu. Nilai merah di raportpun tak luput darinya.

Pada tanggal 3 Januari 2005 I Wayan “Gendo” Suardana ditangkap atas tuduhan penghinaan terhadap simbol negara, berkenaan dengan aksi bersama massa Posko Mahasiswa Bali mengenai penolakannya terhadap kebijakan pemerintah rezim SBY dalam menaikkan harga BBM yang menurutnya tak pernah berpihak kepada rakyat pada akhir tahun 2004, didepan kantor DPRD Bali. Dikenakan dengan pasal Haatzai artikelen kemudian ahirnya vonis enam bulan penjara dipotong masa tahanan oleh Pengadilan Negeri Denpasar dikalungkan padanya atas nama hukum.

Gendo hanyalah seorang manusia biasa sesuai dengan kodratnya, hidup dijalaninya penuh dengan kenakalan dan kesalahan. Namun ironisnya ia akhirnya dihukum atas suatu kebenaran yang selalu diperjuangkannya.

Akankah ini menjadi akhir dari ujung tombakmu hai pejuang?

sedang mawar masih terluka oleh durinya

Dan sang matahari masih tidur dalam lelapnya.

25 comments
  1. wah-wah-wah…seru nian hidupmu bli’

    banyak cerita yang bisa kau bagi bagi para pemuda bersemangat setelahmu…dan moga jadi inspirasi bagi mereka yang berjuang atas nama kebenaran.

  2. Dihukum guru karena seragam tidak lengkap atau rambutnya yang gondrong, tidak mengerjakan PR adalah biasa baginya.
    (ciri ciri orang pembangkang yang gak tau aturan,dan pemalas yang jarang bikin PR…masak calon pemimpin kayak gini??apanya yang patut dicontoh) Tak pernah suka watak sok berkuasa dan mendominasi wilayah membuatnya acapkali berkelahi dengan preman semasa sekolahnya dulu(kayaknya DI SMPN 1 Ubud gak ada preman ..disana orangnya kalem kalem..jangan malu2in nama ubud donk). Nilai merah di raportpun tak luput darinya( well..namanya juga orang yang gak pernah belajar makanya nilainya merah)
    anehnya kok bisa dapet kuliah di unud..nombok berapa bli????gak kasian cuman hidup dari 1 orang tua/ibu…yang bersusah payah mengkuliahkan tapi sampe sekarang gak tamat2..ngapain ngambil jurusan teknik…ke HUKUM aja!!!!!!!!!!)gak punya jatidiri ya??gak pernah mikirin masa depan ya……
    ngurusin diri sendiri aja gak bisa..apalagi ngurusin negara
    and please jangan samakan dirimu dengan CHE GUEVARA………kamu terlalu jauh darinya…and mungkin kalau dia tau dia bakalan marah liat kamu pake namanya!!!!!

    ==============================================
    Tuk nak ubud:

    hehehehe, justru saya menikmati sebagai pembangkang, ketimbang ga jelas kayak kamu mending jadi pembangkang untuk hal-hal yang leih baik. hehehehe, che guevara juga pembangkang kok.

    mmmmm kamu nanyain saya nombok berapa untuk lolos UNUD? wakakakak wahhh jangan2 kamu kebiasaan tombok menombok ya? kasian banget , btw jangan samain dunk kebiasaan kamu ke aku. wakakak

    maaf banget, aku ga ada tuh budaya tombok menombok kalo hanya untuk urusan pendidikan. dari jaman SD sampai kuliah aku tuh negeri terus kok. tergantung cara belajar aja. weks. hehehe

    masalah che guevara. aku tuh memang pengagumnya sejak 1995, dah lama bok, jauh sebelum dia populer seperti sekarang. sebelum populer karena di Ikonkan oleh RATM dan populer lewat distro.
    aku tidak menyamainya karena Che tidak mungkin disamai tapi aku hanya mengagumi.

    duhhh jangan ngaku anak ubud dunk, kalo pikiran masih kolot kayak gini. hehehehe

    salam hormat dan mari kita saling ejek

    GEndo

  3. gendho… msh inget gw ngga timti jakarta…
    kita biki di facebook
    ikatan alumni timti dan pmti…
    sambangi yah…

  4. ada pepatah mengatakan ” jangan selalu mengkambinghitamkan keadaan untuk menutupi ketidakmampuan diri sendiri “, mengkritik pemimpin untuk kepentingan rakyat sangat mulia tapi apakah disaat engkau menjadi pemimpin DEMI TUHAN engkau tidak melaksanakan hal yang sama seperti yang engkau kritik ( kolusi, korupsi dll yang sering diteriaki dgn suara lantang )baik skala kecil maupun besar ?????????? hanya dirimu yang tahu, ” gendo “.

    ====================
    wahhh kemaren nak ubud, sekarang ada nak bali komentar neh. hehehehe

    hahahahahaha nyari kambing hutam? emangnya SBY! wakakakak

    pertanyaan balik untuk kamu nak bali, ” apakah saat kau menulis pertanyaan ini, kau sedang menjadi TUHAN?” heeehe

    salam

  5. bli gendo udah memilih ‘jalannya’.. yg belum tentu semua orang mau. sebaiknya kita hormati
    bukan karena konsekuensi logis dari pilihannya (bui de el el) tapi dari tekadnya untuk menentang arus. yg tidak sepaham, juga layak dihormati, dengan tekadnya masing-2. cerita begini akan cepat dilupakan dengan berlalunya waktu. sejarah selalu punya ikonnya sendiri.

  6. eh, aku baru baca yang ini. babak pernikahan belum disebutkan dan bagaimana peran istri yang membawanya lulus kuliah dan lulus sbg advokat. **penting banged

  7. wow keren… awalnya tyang hanya mendengar sosok gendo dari orang lain yang mohon maaf lebih banyak negatif…. tapi setelah kenal langsung dan kebetulan bisa bertukar pikiran dengan beliau saya bisa memahami pandangan orang2 yang punya pandangan negatif… satu hal yang bikin tyang salut adalah konsekuensi Gendo dalam jalur kebenaran hingga akhirna lulus menjadi pengacara… Tyang yakin suatu saat banyak orang yang akan memakai jasa Gendo… semoga tdk berubah dengan idealisme yang dimiliki…. pokokne tyang dados nak bali sangat salut + kagum dengan gendo… U R my inspiration…. mohon bimbingan selalu bro…

  8. weleh kalo menurut aku nihh orang penindas, dulu saya pernah ingat waktu ada bakti sosial didaerah Tabanan waktu itu saya termasuk jadi panitianya dan dia tidak masuk dalam kepanitiaan tetapi dia seolah-olah yang punya kewenangan di kepanitiaan tsb, dengan kata lain diktator kecil2an, knp saya bilang begitu karena saya masih ingat sewaktu menjadi panitia baksos tersebut dia yang mengambil alih kepanitiaan jadi apa yang menjadi kemauannya itulah yang harus dilakukan, sebenarnya saya mau protes tetapi keadaan tidak mendukung krn rata2 panitia tidak berani, krn orangnya tangan besi alias semaunya, dan saya juga masih ingat dia sempat mau memukul peserta dengan membawa satu buah pentungan dari kayu yg kebetulan dia dpt ditempat tsb, jd menurut aku tidak pantaslah orang seperti ini memimpin suatu organisasi apalagi kayak LBH,ini semua yang saya katakan ini bukan merupakan kebohongan, tp kalo dia menolak bagi aku gpp, sekedar mengingatkan yang lainnya juga mengenai sifat jeleknya orang ini,dan juga sewaktu menjabat sebagai ketua di HMPE seolah-olah dia yang punya organisasi tsb, aku heran kenapa orang seperti ini ada aja orang yang mengaguminya, mungkin krn ga tau kali ya, tp bagi orang yang sudah kenal dengan orang ini pasti deh menjauh krn sifatnya yang mendominasi segala hal.

    untuk bli GENDOVARA(kalo menurut aku sih varah deh) hahahah kalo mau tanggapin silahkan

    *** ini bukan fitnah, ini kenyataan yang aku alami selama kenal dengan dia

  9. yahhh commentnya dihapus, takut ketahuan ya sifatmu yg penindas heheh gpp
    ==================================================================
    @ ga perlu tau:

    terimakasih atas kritikan dan dan cacian saudara. berikut saya klarifikasi:

    pertama; saya tidak menghapus koment anda, hanya saja baru saya buka blog, jadi baru saya approve komentar anda (karena koment masih masuk dimoderasi). Dan agar anda tidak ngamuk2 lagi, sebelum nanti membuat komentar di blog ini mohon anda baca disclaimer blog ini, karena komentar jenis ini dibatasi untuk ditampilkan di blog ini (lihat pages DISCLAIMER)

    Kedua; mmm….anda bilang bahwa komentar anda bukan fitnah tapi kenyataan? Menurut anda semua adalah testimoni anda tentang saya? baiklah, mari kita telaah/teliti satu persatu, apakah ini fakta atau fitnah atau anda terlalu terbawa emosi.

    A. mengenai tuduhan anda bahwa saya pada waktu kegiatan basis (bakti sosial) di Tabanan, saya TIDAK bagian dari kepanitiaan.
    tanggapan saya: Mohon anda cek ulang pernyataan itu. Pada kegiatan bakti sosial di tabanan itu, saya adalah panitia pelaksana dengan posisi sebagai Streeting Commite/panitia pengarah kegiatan bakti sosial tersebut. Kalau perlu anda bisa datang ke tempat saya dan saya akan tunjukan SK kepanitiaan kegiatan itu.
    nah, 1 pernyataan anda ini sudah terbukti FITNAH!

    B. mengenai pernyataan anda yang menyebut saya sebagai Ketua HMPE, hal tersebut sangat tidak benar!
    Bahwa sejak dari awal pendirian HMPE saya tidak pernah menjabat sebagai Ketua HMPE. Saya di HMPE berposisi sebagai Litbang yang berdasarkan AD/ART HMPE, diberikan kewenangan memberikan usulan, saran dan pengawasan terhadap Ketua HMPE. Dan bila menurut anda bahwa saya mendominasi, itu terserah perspektif anda karena sesungguhnya seluruh kebijakan diambil secara kolektif, hanya dalam hal-hal teknis saja yang sifatnya terpimpin dan terpusat.

    berarti sudah 2 pernyataan anda bersifat FITNAH!

    C. Selanjutnya anda juga menyebutkan saya tidak pantas menjabat sebagai ketua LBH.
    Itu benar adanya, karena sampai detik ini saya tidak pernah menjabat sebagai Ketua/Direktur LBH.hehehehe.
    Saya hanya pernah menjabat sebagai Ketua PBHI Bali. Organisasi yang bergerak di bidang HAM dan bantuan hukum. Kalo jabatan itu yang saudara maksud tidak pantas, silahkan anda menanyakan ke anggota PBHI Bali. Karena PBHI adalah ormas, dan saya dipilih berdasarkan Muswayarah Wilayah PBHI Bali. Dipilih oleh anggota PBHI Bali. Jadi kalau anda tidak percaya, gpp. toh faktanya memang seperti itu. Biasalah, masak semua orang mesti suka, pasti ada yang tidak suka juga kan? hehe

    nah anda tidak cermat kan? saya itu ketua PBHI bukan LBH. lagi2 penyataan anda tidak sesuai fakta. ini menunjukan anda tidak sepenuhnya mengenal saya tp sok mau terlihat mengenal saya lalu melakukan pembunuhan karakter.

    D. Masalah yang lain-lain saya serahkan sepenuhnya kepada penilaian kepada setiap orang termasuk anda.

    Ketiga; patut saya sampaikan bahwa setiap orang selalu berproses dan berkembang. Bahwa setiap orang selalu ada kesalahan ada kekurangan disamping ada kelebihan. Kalau anda menjauh silahkan, toh kedatangan dan kepergian ibarat 2 sisi mata uang yang berdampingan. Mungkin menjauhnya anda dibarengin dengan kedatangan yang lain.

    Dan apakah anda menyatakan fakta atau fitnah, sangat tergantung dari fakta-fakta yang anda sampaikan sebelumnya. Dan dari klarifikasi saya….dari point A s/d C terdapat kesalahan mendasar dari seluruh pernyataan anda. Artinya anda sedang menyampaikan data yang tidak benar.
    terkecuali masalah kepribadian, itu adalah bersifat relatif yang berasal dari perspektif masing2 orang.

    sekian dan sekali lagi mohon baca disclaimer

    salam

    Gendo

  10. Hi bung,

    terima kasih sudah berkunjung ke blog-ku, ternyata kau juga jadi orang hebat yah! apa kabar? apa aku bisa dapat nomor hapemu? soalnya kadang kalo aku pulang ke indo suka via bali, mungkin kita bisa bersua disela2 itu.

    ditunggu bung!

    salam,

    Muradi

    ==============================
    @ Muradi

    salam kangen Bung

    wahhh yang hebat itu dirimu bug, sekarang dah jadi pakar SSR terutama tetang kepolisian.
    mantap nian dirimu, aku mesti belajar banyak ama bung muradi neh.

    hehehhee

    pokoke kalo ke bali sms ya

    salam

    gendo

  11. wahhh…keren bang.isi ne web benar2 buat orang kayak kita. orang yang diatas tuh emang harus terus diperhatikan kalau gak bakal makin menginjak kita orang kecil. peace
    ==============================
    @ranto:
    semoga kita terbangun bersama2 tentang realiatas kebangsaan kita hari ii

  12. SAYA AWAM TENTANG HUKUM DAN SAYA BENCI POLITIK TAPI KALO ADA ORANG BICARA BERKATA DARI MASY DAN UTK MASY ( BUNUH DIRI AZA LO )SUNGGUH ANEH BILA BANYAK ORANG MENDUKUNG DIRIMU …JELAS 2 KAMU ITU MENCARI NAMA ,UNTUK SEBUAH POPULARITAS !!!, LIHAT SAJA KASUS DI JAKARTA BISA KAU LIHAT MASALAH BBM DAN MEMBAKAR PHOTO ORANG..(KLO PHOTOMU DIBAKAR DAN DIKATAKAN ANJING ANAK SETAN GMANA????,CARA MELECEHKAN ORANG), BANYAK HAL DI BALI KAMU TIDAK ANGKAT SEBELUMNYA KETIKA KAMU MENJADI AKTIVIS KAMPUS..KARENA TEMANYA KAYAKNYA KURANG MENGANGKAT NAMAMU..MAKANYA BERALIHLAH MENYERANG SBY BIAR ADA SIMPATISAN,COBA PIKIR BAIK 2 APA KAMU BERHAK MENJADI CONTOH SEORANG FIGUR DAN PEMBELA MASY KALO DI HATIMU ITU MASIH ADA SECUIL HARAPAN SEBUAH NAMA UTK DI UKIR(LEBIH BAIK BELAJAR SAMA GURUMU ..TENTANG MENJADI SEORANG PAHLAWAN)…SUNGGUH MEMALUKAN,JANGAN SEMUT DI SEBERANG PULAYU KAU LIHAT TAPI GAJAH DI PELUPUK MATA KAU TAK TAMPAK !!!!!!, BELAJAR JADI ANAK JALANAN DULU BIAR TAHU DIMANA TEMPAT TINGGAL MU ITU BUTUH BANTUAN JANGAN MIKIRIN URUSAN TETANGGA DAN PAK RT….BABAT DULU AKARNYA….
    ================================
    hehehee
    males nanggepinnya.

  13. Gendo………
    Siapapun adanya kamu…. jadilah apapun yang kamu yakini…….. Seperti halnya Api…. ada yang menjadi bara ataupun bunga api…..
    Gendo………
    “Mikul Nduwur Mendhem Jero” Telan saja apapun yang pahit yang dilempar pada kita. Selain Keberanian dan Keyakinan, seorang pejuang(minim memperjuangkan dirinya) harus juga punya Kebijaksanaan. Bangsa ini masih perlu terus seorang “BAPAK”… kita belajar dari anak2 pemberontak menjadi “BAPAK” yang siap diludahi oleh orang banyak….
    salam Nusantara Cakti
    ==============
    @Keris Nusantara a.k.a Cristian Agung

    terimakasih atas supportmu kawan. lama sekali kita tidak bertemu dengan sosok pemuda yang cerdas seperti dirimu. kita sudah terbiasa diludahi kan bro. hehe

    salam hangat

    Gendo

  14. waah bru tau profil’y bli wayan ternyata miris jg..semangat bli jngn menyerah,,msh banyak org2 d luar sana yg membutuhkan pemikiran bli,,,mereka yg menghina itu tanda mereka tak mambu melakukan apa yg bli lakukan..tetaplah berjalan seperti kata hati’mu bli..singkirkan onak dan kerikil yg menghalangi langkahmu untuk memperjuangkan rakyat kecil..dan berjalanlah pada garis koridor yg benar…
    ====================
    Dear Dek Erna;
    miris ya? hehhe.
    setiap orang selalu akan terbebani atas proses kehidupan.
    setiap beban selalu mematangkan orang untuk selanjutnya berani bersikap dan menentukan pilihan,
    dan setiap pilihan selalu disertai dengan resiko.
    pilihan dan resiko adalah 2 sisi mata uang yang selalu berdampingan kan?

    bahwa pilihan mesti selalu diikuti dengan langkah karena sebagaimana kata alm. W.S. Rendra; “Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata”.
    dan bilamana langkah itu menghasilkan caciian kita tidak harus, runtuh atau saat ada pujian, kita tak musti melambung.
    mari maknai sebagai sebuah proses “hitam dan putih” yang selalu beriringan.
    bukankah air akan makin berkualitas saat dia di bara oleh api?
    demikian juga hidup, akan jauh lebih berharga saat kita siap untuk dicaci atas sebuah pilihan
    sebagaimana besi yang semakin baik bila tertempa oleh pukulan baja

    salam

    Gendo

  15. jika malam langit cerah bertabur bintang,,berdiri engkau di bawah sinar’y,,hitung dan rasakan kehangatan bintang di langit,,sebanyak itulah kau harus bersyukur telah lahir kedunia ini krn tak smua org mampu sprt’mu,,ku yakin bukan sebuah nama ato popularitas yg kau cari, krn org tuamu telah menitipkan nama yg indah buat’mu,,hakekatnya sebuah kehidupan tak mampu kta maknai secara pasti namun kta masih mampu untuk menjalani’y, kepak’kan sayapmu lebar2 untuk menggapai cakrawala,,tetaplah berdiri tegak laksana pohon yg rindang, yg mampu melindungi siapapun yg berlindung dri panas’y matahari, dinginya hujan,,hingga tak ada lagi tangis dan air mata yg menyayat hati,,jngn pernah lelah ato berhenti hnya krn caci maki,,jadikan batu sandungan sebagai cambuk menuju keberhasilan,,teruskan perjuangan’mu, jngn pernah tinggalkan mereka dri hati dan fikiranmu..ku yakin kau pasti mampu,,,semangat!!!!!!!!!
    ============================
    @dek erna:
    thank ya

    lama2 nyaingin Gibran neh.
    btw seperti kata commandate Ernesto Che Guevara
    “Jika hatimu tergetar melihat penindasan, maka kau adalah kawanku”.

    salam

    WGS

  16. he..he…iseng2 ada link ini yang nyangkut di FB ku jadi pengen buka…..
    aku ingat pertama baru kenal gendo kami pernah berdebat nyaris bertengkar cukup hebat sampai sama-sama emosi, ha..ha…tapi habis itu kita jadi bisa saling memahami dan mendukung untuk urusan kerja2….
    kapannih ngundang2 aku ke bali….he..he…
    sambangi blogku jugayah….tapi akunya pemalas nulissih….
    salam kangen, he..he…

  17. wah…
    ternyata mas Gendo ‘nakal’ jg… (hehee)
    manusia memang selalu berproses.
    btw, suka baca tulisan alm. Satjipto Rahardjo jg ya mas?
    saya jg suka baca tulisan beliau… sangat menarik! meski saya asli Semarang tapi blm sempat sowan ke beliau. Indonesia kehilangan sedikit diantara sarjana hukum yg ‘mau’ mendalami suasana hati masyarakatnya… 🙁

    salam,
    gta.
    ====================
    dear gita

    mmm saya memang penggemar prof tjip. yah jadi kaum Tjipian deh
    hehhe
    wahh sayang banget tuh dari semarang tapi ga sempet ketemu beliau.

    salam

    gendo

  18. saya tidak kenal secara pribadi dengan Gendo, cuma pernah dengar namanya pas di penjara, tapi melihat cara dia nanggapin kritikan dan caci maki orang2 diatas saya harus akui kalo dia bukan hanya cerdas secara IQ tapi juga secara EQ, dan buat orang yang namanya anti gendo di atas yang bilang Gendo pintar memanfaatkan situasi, lah kamu baru aja muji Gendo ini, karna orang cerdas itu pintar siasatin waktu dan situasi, itu yang membuat orang di sebut cerdas, biarpun isi kepala segudang kalo gak bisa buat kita didengar orang sama aja bo’ong…
    buat Gendo…lanjutkan perjuangan pak,salut!!!
    **** saya pernah berkunjung ke kantor anda waktu aksi tolak geotermal bedugul, kebeneran saya anggota Mapala CM Unwar, sayang tidak sempat ngobrol dengan anda….
    —————————————————
    thank Ica,

    terimakasih atas penilaian positifnya dan juga motivasinya.
    tapi setiap hal pasti berakibat kepada pro dan kontra, dalam hal ini pasti ada yang menilai positif dan ada yang negatif.
    jadi biarkan saja seluruh penilaian itu.
    hehe

    btw, kapan-kapan kita cari waktu untuk ngobrol2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *