bagaimanapun saya selalu mendapatkan jatah untuk diaben dikuburan desa adat Kapal, mengwi, kampung kelahiran saya….gak penting ngaku2 jadi atau pernah demo penentang orba…gak penting sebut2 TMP….jangan2 dengan lontaran ini ada maksud agar dapat jatah atau didengarkan…karena tidak terdaftar didesa adat sebagai warga…makanya ntar mayatnya bisa dibuang disungai?!
keluargapun tak punya apalagi teman?! semoga tidak ada lagi sebutan2 seperti itu, usai sudah panggung pengakuan2….biasa2 aja lagi….siapa kalian? itu kata si amat pedagang asongan, nyen jelme to? kata tanya dari jero mangku dalem? ternyata tak ada yang kenal kalian…hahahahahahahah malah minta mati? apa ada yang sedih?
——————————-
@ Tayax:
hahahaha, pertama:
tulisan ini adalah tulisan yang disablon dibaju waktu itu baju anak2 Forkot Jakarta tahun 1999.
seperti saya sampaikan bahwa dalam kategori Teriakku, adalah menulis Jargon2 yang ditulis jaman2 demo.
terserah kalo dikatakan sebagai pengakuan atau minta diakui, akan tetapi ini adalah propaganda nyata yang pernah tertulis.
jadi jangan terlalu sentimentil lah. ato jangan2 karena ga pernah melihat tulisan ini ya? hehe. yang kedua;
persoalan ada yang tau ato tidak, saya pikir ga ada urusan dengan tulisan ini, karena ini hanya menyampaikan propaganda yang pernah ada. wong pakai kata “KAMI” bukan “Saya” kok. hehehehe. jadoi sah buat siapa aja yang merasa melawan orde baru. yang ketiga:
memang patut kok kamu dapet kuburan, siapa yang ga tau tayax.
tapi aneh ya, anda nulis bahwa,”ga penting ngaku2 atau pernah demo penentang orba…”
tapi kok anda ngaku2 bahwa anda pasti punya kuburan. Dan dengan kalimat anda itu, tersirat anda mengaku2 sebagai orang yang diterima di adat.
mimihhhh, kok kontradiktif ya?
ga konsisten gitu.
apa emang suka ga konsisten ya?
kalo saya sih cuek aja, wong fakta nya, orang sebanjar dateng ke PN Denpasar kok untuk mendukung saya waktu saya diadili.
Apa mungkin orang mau ngedukung kalo ga bisa bersosialisasi di Banjar ya??
Terus, kalopun PKL bernama Amat mempertanyakan, kok ada si Harun seorang PKL yang datang dengan semangat. hehehehe
mmmmmm lek ati ne puk. wakakakak
memang sekali2 kita harus jujur dengan fakta. wong teruji kok
emang dah pernah teruji?????
Aduh…. jeg… ini yang namanya Gay-ERRRRR
Gayde Rrrrasaaa.
Siapa yang mau memakamkan di TMP.
Sok sok Che Guevarra lagi.
Bung, masuk ke realita bung, ini mah bukan lagi panggung politik kampus dengan jargon2 politik kiri (bullshit). Kamu pikir orang Cuba happy dengan Fidel Castro? Tau gak Che Guevarra tu toh kalau gak mati, bakalan jadi elit macam Fidel juga,…. so…. masih mau maka2 “Che Guevarra”???
———————————————-
beh..hari gini masih aja comment menggunakan nama palsu dan email palsu.
bagaimana membangun dinamika diskusi yang baik?
wahh kayaknya anda deh yang sok-sok an kritis tapi suka sembunyi2
wahhh…kok jadi ga lucu.??
padahal diblog ini dah berkali-kali ditekankan bahwa blog ini mengHALALkan segala bentuk komentar baik pujian, makian asal tidak SARA dan merendahkan martabat kemanusiaan.
berikutnya, saya ingin menyarankan kepada anda (pengkomentar “kritis” tapi penakut)
sebelum komentar sebaiknya anda membaca komentar dan tanggapan atas komentar yang ada sebelum anda menulis pendapat.
hal ini penting, agar nyambung.
kan saya sudah jelaskan , bahwa tulisan saya itu hanyalah KUTIPAN dari PROPAGANDA anak2 FORKOT Jakarta.
baca dunk.
nah kalo dah baca tanggapan saya , trus siapa yang GAY-ERRR??? jangan2 anda yang keGE-ER an karena menyangka anda sudah menemukan kelemahan dan merasa kritis. wakakakkkk
Minta dimakamkan di TMP??? mmm seperti petunjuk awal saya, silahkan baca tanggapan komentar saya yan diatas.
mmmm trus, anda bilang saya sok2an CHE?
saya memakai nick Che Gendovara bukan karena sok2 jadi CHE, tapi karena saya mengagumi sosok CHE.
dan tidak mungkin saya menyaingi CHE, kecuali mencoba mengikuti semangat juang seorang CHE.
kok anda jadi tendensius?
trus kalo ada orang yang bernama Putu Wisnu? itu berarti sok2 jadi Dewa WIsnu?
kalo ada orang bernama Brahma berarti sok2 jadi Dewa Brahma?
hahahaha …jadi tidak sesederhana itukan?
waksss?? coba liat kalimat anda ini:“Tau gak Che Guevarra tu toh kalau gak mati, bakalan jadi elit macam Fidel juga”, bukankah malah anda yang sok2 jadi peramal, yang akan tau perilaku CHE kalo dia ga mati??
jadi refleksilah!
trus, kalo anda menanyakan , masih mau menjadi Che? saya tidak pernah bercita2 jadi CHE karena itu tidak mungkin. saya hanya mengambil semangat juang seorang CHE. ketimbang saya mengagumi ANDA, yang jelas2 pengecut (komentar dengan nick palsu dan email palsu??
dan ini bukan panggung politik kampus, ini panggung politik dunia maya. saya berkehendak, maka saya menuliskannya disini.
emang kenapa dengan jargon kiri? emang mana yang bukan realita?
apakah realita itu seperti yang dilakukan banyak orang? misalnya: ngaku2 kiri, radikal..tapi GA KONSISTEN. lagi katanya aktivis gerakan mahasiswa, NGO..ehhh trus ke Partai Politik, gagal trus ke NGO ..trus katanya jadi pengusaha..ehhh balik lagi ke PARPOL.
tapi gpp sehh..cuman kan setiap pindah selalu diikuti dengan menjelekan tempat yang dipijak sebelumnya?
TAI KUCING! wakakakak ga ada seupil2nya CHE tuh. makanya ga usah ngejek2 CHE
ok wayan DOGLER gitu dulu.
tapi memperhatikan bagaimana cara anda menanggapi tulisan itu….. saya berprasangka sepertinya “no more body”
perubahan tu datengnya bukan dari tereak-tereak dijalan berbusa-busa dengan orasi-orasi populis….
emang perubahan ama sih yang anda mau? emang bisa tereak-tereak anda itu membuang orang punya kehidupan lebih baik, better job, better living? gimana mau punya better job better living kalau waktu habis buat otak muter-muter segala gimabalan marx, trotsky, etc, etc. they contribute nothing to out industrialized society except…. gombalan… wakakaka.
mau mengubah dunia? ubah diri anda dan sekeliling dulu? ciptakan lapangan kerja, gain some respect, akumulasi modal, kuasai sumber daya dan kanal informasi, itu baru bisa mengubah dunia.
————————————————————-
wahh sederhana aja menanggapi model kayak gini.
mmm trus kalo begitu, ngapain kok anda teriak2 di sini,
malah ga jelas lagi.
apa yang mau diubah?
dan juga yang baca, yang punya otak, gak ikut-ikutan model anda.
what a waste of human resource.
they could have studied / worked, and planned for a better job.
you know what, communism? kuno ah, ih.
who’s your friend now? ha ha ha? cuba aja dengan pengganti fidel sekarang mulai mencicipi pasar bebas. unleash
human potential.
———————————————————————-
hahaha,
diskusi yang semakin tidak menarik karena haya sebatas debat kusir
yang kedua: bahwa sangat tidak elegen kalo anda mau berpendapat dan berdebat tapi tidak berani terang2an
(sehingga menurut saya kapabilitas anda dan kapasitas anda patut dipertanyakan)
ketiga: antara ketegori yang anda komentari dan isi komentar anda sangat tidak nyambung dan cederung tendesius
ketendensiusan itupun sangat timpang karena anda tidak memakai nama dan alamat email yang benar
keempat: bila mengenai paham komunis yang anda anggp kuno, silahkan, karena setiap orang punya paradigmanya masing-masing dan disitulah dialektika teruji.
kelima: bagus lah anda punya itikad untuk membuat saya berpikir dan orang2 ga ngikut model kayak saya. dan kita anggap andalah antitesisnya yang patut diikuti, tapi bagaimana anda model yang harus diikuti sementaraidentitas ga jelas?
halah anda tuh sembunyi dibalik defense “identitas loe gak asli, jadi pendapat loe gak valid”. sah-sah aja sih anda mikir gitu. dan sah-sah aja orang gak mengungkap identitas asli. ini internet…, boludo!
jadi gimana, anda gak berani / gak bisa jawab “who’s your friend now?”. he he he. akhirnya (akhirnya) semua negara belajar, komunisme cuma wacana konyol pengisi waktu luang anak-anak kuliahan yang males belajar. ha ha ha.
oh, mungkin saya salah… masih ada temen kamu… korea utara. ha ha ha.
——————————————————
hahaa, lho meman ini internat, tapi dalam konteks blog yang begitu terbuka,
seharusnya anda belajar untuk terbuka juga, sehingga kita bisa diskusi dengan asikk
tapi itu ga terlalu problem sebenarnya buat saya.
hanya saja anda udah identitas ga jelas,trus anda menggugat salah satu ideologi dan gugatan anda itu malah ga ada juntrungannya dengan kategori TERIAK ini.
lalu anda anda juga ga jelas, apa guagatann anda terhadap komunisme karena anda penganut KAPITALISME.
alow bung/mbak/kakek/nenek etcsiapapun anda, KAPITALISME dah bau bangke tuh
liat aja dimana2 ambruk
ga nyadar ya????
halah… baru karena krisis finansial ini doang anda mesuryak “hore, kapitalisme mati. hidup komunisme.” ???
denger ya, orang-orang yang anda sebut “kapitalis” dan anda setankan itu, adalah orang-orang yang bekerja keras, berupaya dengan energi kreatif yang mereka miliki, untuk bisa menghasilkan sesuatu yang bisa mereka jual. Tentunya hukum pasar berlaku, orang hanya akan membeli hal-hal yang bisa membuat hidup mereka dirasakan lebih baik. Sesuatu yang __bermanfaat__.
krisis ini, ya bagian dari siklus kehidupan, dan itu tidak berarti potensi kreatif orang-orang yang ada setankan itu telah mati. we’ll bounce soon. kreativitas gak bisa mati. semangat untuk berkarya gak akan mati…. kecuali kalau iklimnya dibuat seperti…… komunisme.
Paham anda itu yang sudah bangkrut! Sehingga yang bisa dijual cuma janji-janji surga, buat kelompok2 yang paling unfortunate. You are exploiting them. How low. Why? Maybe because you have nothing to offer. You have nothing to produce. You’re not worker! You’re not equipped with knowledge and know-hows. You’re too lazy / mentally handicapped to learn all that.
Kerjaan anda paling hanya ngemis-ngemis sama sponsor-sponsor, yang ternyata (mungkin) adalah kapitalis. Tapi itu gak penting kan buat anda? Yang penting ada sumbangan uang? Bener-bener pelacur, gak punya integritas pula.
————————————
@ Wayan Dogler:
mmmm saya sihh tetap tersenyum (abis nanggepinnya juga ga bakalan asik)
hahahhaaha
bagaimanapun saya selalu mendapatkan jatah untuk diaben dikuburan desa adat Kapal, mengwi, kampung kelahiran saya….gak penting ngaku2 jadi atau pernah demo penentang orba…gak penting sebut2 TMP….jangan2 dengan lontaran ini ada maksud agar dapat jatah atau didengarkan…karena tidak terdaftar didesa adat sebagai warga…makanya ntar mayatnya bisa dibuang disungai?!
keluargapun tak punya apalagi teman?! semoga tidak ada lagi sebutan2 seperti itu, usai sudah panggung pengakuan2….biasa2 aja lagi….siapa kalian? itu kata si amat pedagang asongan, nyen jelme to? kata tanya dari jero mangku dalem? ternyata tak ada yang kenal kalian…hahahahahahahah malah minta mati? apa ada yang sedih?
——————————-
@ Tayax:
hahahaha,
pertama:
tulisan ini adalah tulisan yang disablon dibaju waktu itu baju anak2 Forkot Jakarta tahun 1999.
seperti saya sampaikan bahwa dalam kategori Teriakku, adalah menulis Jargon2 yang ditulis jaman2 demo.
terserah kalo dikatakan sebagai pengakuan atau minta diakui, akan tetapi ini adalah propaganda nyata yang pernah tertulis.
jadi jangan terlalu sentimentil lah. ato jangan2 karena ga pernah melihat tulisan ini ya? hehe.
yang kedua;
persoalan ada yang tau ato tidak, saya pikir ga ada urusan dengan tulisan ini, karena ini hanya menyampaikan propaganda yang pernah ada. wong pakai kata “KAMI” bukan “Saya” kok. hehehehe. jadoi sah buat siapa aja yang merasa melawan orde baru.
yang ketiga:
memang patut kok kamu dapet kuburan, siapa yang ga tau tayax.
tapi aneh ya, anda nulis bahwa,”ga penting ngaku2 atau pernah demo penentang orba…”
tapi kok anda ngaku2 bahwa anda pasti punya kuburan. Dan dengan kalimat anda itu, tersirat anda mengaku2 sebagai orang yang diterima di adat.
mimihhhh, kok kontradiktif ya?
ga konsisten gitu.
apa emang suka ga konsisten ya?
kalo saya sih cuek aja, wong fakta nya, orang sebanjar dateng ke PN Denpasar kok untuk mendukung saya waktu saya diadili.
Apa mungkin orang mau ngedukung kalo ga bisa bersosialisasi di Banjar ya??
Terus, kalopun PKL bernama Amat mempertanyakan, kok ada si Harun seorang PKL yang datang dengan semangat. hehehehe
mmmmmm lek ati ne puk. wakakakak
memang sekali2 kita harus jujur dengan fakta. wong teruji kok
emang dah pernah teruji?????
dan silahkan Publik yang menilai!?
salam
Gendo
Aduh…. jeg… ini yang namanya Gay-ERRRRR
Gayde Rrrrasaaa.
Siapa yang mau memakamkan di TMP.
Sok sok Che Guevarra lagi.
Bung, masuk ke realita bung, ini mah bukan lagi panggung politik kampus dengan jargon2 politik kiri (bullshit). Kamu pikir orang Cuba happy dengan Fidel Castro? Tau gak Che Guevarra tu toh kalau gak mati, bakalan jadi elit macam Fidel juga,…. so…. masih mau maka2 “Che Guevarra”???
———————————————-
beh..hari gini masih aja comment menggunakan nama palsu dan email palsu.
bagaimana membangun dinamika diskusi yang baik?
wahh kayaknya anda deh yang sok-sok an kritis tapi suka sembunyi2
wahhh…kok jadi ga lucu.??
padahal diblog ini dah berkali-kali ditekankan bahwa blog ini mengHALALkan segala bentuk komentar baik pujian, makian asal tidak SARA dan merendahkan martabat kemanusiaan.
berikutnya, saya ingin menyarankan kepada anda (pengkomentar “kritis” tapi penakut)
sebelum komentar sebaiknya anda membaca komentar dan tanggapan atas komentar yang ada sebelum anda menulis pendapat.
hal ini penting, agar nyambung.
kan saya sudah jelaskan , bahwa tulisan saya itu hanyalah KUTIPAN dari PROPAGANDA anak2 FORKOT Jakarta.
baca dunk.
nah kalo dah baca tanggapan saya , trus siapa yang GAY-ERRR??? jangan2 anda yang keGE-ER an karena menyangka anda sudah menemukan kelemahan dan merasa kritis. wakakakkkk
Minta dimakamkan di TMP??? mmm seperti petunjuk awal saya, silahkan baca tanggapan komentar saya yan diatas.
mmmm trus, anda bilang saya sok2an CHE?
saya memakai nick Che Gendovara bukan karena sok2 jadi CHE, tapi karena saya mengagumi sosok CHE.
dan tidak mungkin saya menyaingi CHE, kecuali mencoba mengikuti semangat juang seorang CHE.
kok anda jadi tendensius?
trus kalo ada orang yang bernama Putu Wisnu? itu berarti sok2 jadi Dewa WIsnu?
kalo ada orang bernama Brahma berarti sok2 jadi Dewa Brahma?
hahahaha …jadi tidak sesederhana itukan?
waksss?? coba liat kalimat anda ini:“Tau gak Che Guevarra tu toh kalau gak mati, bakalan jadi elit macam Fidel juga”, bukankah malah anda yang sok2 jadi peramal, yang akan tau perilaku CHE kalo dia ga mati??
jadi refleksilah!
trus, kalo anda menanyakan , masih mau menjadi Che? saya tidak pernah bercita2 jadi CHE karena itu tidak mungkin. saya hanya mengambil semangat juang seorang CHE. ketimbang saya mengagumi ANDA, yang jelas2 pengecut (komentar dengan nick palsu dan email palsu??
dan ini bukan panggung politik kampus, ini panggung politik dunia maya. saya berkehendak, maka saya menuliskannya disini.
emang kenapa dengan jargon kiri? emang mana yang bukan realita?
apakah realita itu seperti yang dilakukan banyak orang? misalnya: ngaku2 kiri, radikal..tapi GA KONSISTEN. lagi katanya aktivis gerakan mahasiswa, NGO..ehhh trus ke Partai Politik, gagal trus ke NGO ..trus katanya jadi pengusaha..ehhh balik lagi ke PARPOL.
tapi gpp sehh..cuman kan setiap pindah selalu diikuti dengan menjelekan tempat yang dipijak sebelumnya?
TAI KUCING! wakakakak ga ada seupil2nya CHE tuh. makanya ga usah ngejek2 CHE
ok wayan DOGLER gitu dulu.
tapi memperhatikan bagaimana cara anda menanggapi tulisan itu….. saya berprasangka sepertinya “no more body”
salam
GENDO
halah, ngapain radikal radikel.
perubahan tu datengnya bukan dari tereak-tereak dijalan berbusa-busa dengan orasi-orasi populis….
emang perubahan ama sih yang anda mau? emang bisa tereak-tereak anda itu membuang orang punya kehidupan lebih baik, better job, better living? gimana mau punya better job better living kalau waktu habis buat otak muter-muter segala gimabalan marx, trotsky, etc, etc. they contribute nothing to out industrialized society except…. gombalan… wakakaka.
mau mengubah dunia? ubah diri anda dan sekeliling dulu? ciptakan lapangan kerja, gain some respect, akumulasi modal, kuasai sumber daya dan kanal informasi, itu baru bisa mengubah dunia.
————————————————————-
wahh sederhana aja menanggapi model kayak gini.
mmm trus kalo begitu, ngapain kok anda teriak2 di sini,
malah ga jelas lagi.
apa yang mau diubah?
salam
Gendo
to make you think laaa….
dan juga yang baca, yang punya otak, gak ikut-ikutan model anda.
what a waste of human resource.
they could have studied / worked, and planned for a better job.
you know what, communism? kuno ah, ih.
who’s your friend now? ha ha ha? cuba aja dengan pengganti fidel sekarang mulai mencicipi pasar bebas. unleash
human potential.
———————————————————————-
hahaha,
diskusi yang semakin tidak menarik karena haya sebatas debat kusir
yang kedua: bahwa sangat tidak elegen kalo anda mau berpendapat dan berdebat tapi tidak berani terang2an
(sehingga menurut saya kapabilitas anda dan kapasitas anda patut dipertanyakan)
ketiga: antara ketegori yang anda komentari dan isi komentar anda sangat tidak nyambung dan cederung tendesius
ketendensiusan itupun sangat timpang karena anda tidak memakai nama dan alamat email yang benar
keempat: bila mengenai paham komunis yang anda anggp kuno, silahkan, karena setiap orang punya paradigmanya masing-masing dan disitulah dialektika teruji.
kelima: bagus lah anda punya itikad untuk membuat saya berpikir dan orang2 ga ngikut model kayak saya. dan kita anggap andalah antitesisnya yang patut diikuti, tapi bagaimana anda model yang harus diikuti sementaraidentitas ga jelas?
wakkakkakakk
salam
gendo
halah anda tuh sembunyi dibalik defense “identitas loe gak asli, jadi pendapat loe gak valid”. sah-sah aja sih anda mikir gitu. dan sah-sah aja orang gak mengungkap identitas asli. ini internet…, boludo!
jadi gimana, anda gak berani / gak bisa jawab “who’s your friend now?”. he he he. akhirnya (akhirnya) semua negara belajar, komunisme cuma wacana konyol pengisi waktu luang anak-anak kuliahan yang males belajar. ha ha ha.
oh, mungkin saya salah… masih ada temen kamu… korea utara. ha ha ha.
——————————————————
hahaa, lho meman ini internat, tapi dalam konteks blog yang begitu terbuka,
seharusnya anda belajar untuk terbuka juga, sehingga kita bisa diskusi dengan asikk
tapi itu ga terlalu problem sebenarnya buat saya.
hanya saja anda udah identitas ga jelas,trus anda menggugat salah satu ideologi dan gugatan anda itu malah ga ada juntrungannya dengan kategori TERIAK ini.
lalu anda anda juga ga jelas, apa guagatann anda terhadap komunisme karena anda penganut KAPITALISME.
alow bung/mbak/kakek/nenek etcsiapapun anda, KAPITALISME dah bau bangke tuh
liat aja dimana2 ambruk
ga nyadar ya????
nah masuk ke realita dunk
salam
gendo
halah… baru karena krisis finansial ini doang anda mesuryak “hore, kapitalisme mati. hidup komunisme.” ???
denger ya, orang-orang yang anda sebut “kapitalis” dan anda setankan itu, adalah orang-orang yang bekerja keras, berupaya dengan energi kreatif yang mereka miliki, untuk bisa menghasilkan sesuatu yang bisa mereka jual. Tentunya hukum pasar berlaku, orang hanya akan membeli hal-hal yang bisa membuat hidup mereka dirasakan lebih baik. Sesuatu yang __bermanfaat__.
krisis ini, ya bagian dari siklus kehidupan, dan itu tidak berarti potensi kreatif orang-orang yang ada setankan itu telah mati. we’ll bounce soon. kreativitas gak bisa mati. semangat untuk berkarya gak akan mati…. kecuali kalau iklimnya dibuat seperti…… komunisme.
Paham anda itu yang sudah bangkrut! Sehingga yang bisa dijual cuma janji-janji surga, buat kelompok2 yang paling unfortunate. You are exploiting them. How low. Why? Maybe because you have nothing to offer. You have nothing to produce. You’re not worker! You’re not equipped with knowledge and know-hows. You’re too lazy / mentally handicapped to learn all that.
Kerjaan anda paling hanya ngemis-ngemis sama sponsor-sponsor, yang ternyata (mungkin) adalah kapitalis. Tapi itu gak penting kan buat anda? Yang penting ada sumbangan uang? Bener-bener pelacur, gak punya integritas pula.
————————————
@ Wayan Dogler:
mmmm saya sihh tetap tersenyum (abis nanggepinnya juga ga bakalan asik)
hahahhaaha
salam
gendo